7
PENGHUNI TUGU
Seperti terang di kala malam telah menyelimuti segalanya
hingga dunia ibarat bola lampu yang padam di tengah banyaknya mimpi yang mulai
bangkit, tetapi dengan begitu cepat terang meninggalkan panggung dunia yang
masih menyisahkan para pemain lakon hingga adegan harapan melunturkan
segalanya. Mungkin seperti itulah keadaan kita yang akan beranjak meninggalkan
2014 menuju 2015 dengan sekelumit harapan yang tak kunjung di gapai pada tahun
2014 akankah kita merenungi seperti samudra yang tiada batas dan ibarat mimpi
yang di lepas mengawang-ngawang di angkasa.
“Bro, gue merasa
hidupku telah sirna dan hancur berkeping-keping di telan rotasi sang semesta”.
“Ram, gue sebagai sobat
lho ngga nyangka kalo lhu selembek coki-coki dan bermental karoppo yang di jual
di kantin, dimane semangat lho sebagai demonstran sejati. Hidup ini tidak
mengenal game over terus berjuang selama nafas masih bertengger di tubuh maka
kita masih punya harapan”.
“Hidup tak semudah
kata-katamu shaggy, lho ngerti kan Jerry dan lho tak akan bisa paham masalah
gue yang serumit benang kusut”.
“Ram, apakah lhu masih
ingat kata-katamu saat musim hujan diawal bulan januari 2014 ?”.
“Bro, gue udah ngga
ingat lagi sebab rasa galau ini telah
bermeditasi dalam jiwaku. Jer, lho bisa kan ceritakan lagi apa yang yang gue
katakan diawal bulan januari kala panggung tahun 2014 mulai beranjak perlahan
merasuki kenangan-kenangan yang terpatri dalam memori terbatasku, karena itulah
ingatkan gue kembali biarlah tugu ini yang menjadi saksi sebelum malam dan
jarum bergerak perlahan menuju pukul 00.00 hingga
pergantian tahun pun di rayakan”.
“Baiklah untuk sobat
gue apa sih ngga bisa, tapi lho harus janji sama gue kalo lho harus tersenyum
dulu”.
Dengan senyum agak pucat dengan ronah-ronah mendung
tampak bola mata Ram di selimuti linangan air mata. Hingga perlahan burung
gereja dan burung merpati hinggap di tugu bisu sembari menari dan mengepakkan
sayapnya, sembari mengirimkan sajak semangat pada jiwa Ram dan dialog antara
burung merpati dan burung gereja pun terjadi.
“Kawanku, apakah kau
masih ingat dengan pemuda yang duduk dibawah sana ?, yang tampak murung dan
bersedih jiwanya”.
“Yang mana bro, karena
ada dua anak muda yang duduk dibawah sana, iya kan burger (burung gereja)”.
“Lho burmer (burung
merpati) masa ngga ingat sih, tuh-tuh yang duduk di pojok dengan bertenggerkan
rasa sedih yang tampak menaungi jiwanya”.
“Ah lho burger (burung
gereja), kenapa baru bilang dia kan anak muda yang pernah menolong kita ?, lho
masih ingat ngga”.
“Aduh, lho mulai deh
ngajak ribut padahal gue kan yang ngingetin lho”.
“Ah, kau ini jadi
ngajak ribut lho”.
“Gue memang kecil tapi
semangatku tak kalah dengan burung elang”.
“Ayo serang burger
(burung gereja)”.
“Plakk,plakk”.
“Wak, buzz, trak”.
Pertarungan antara burger (burung gereja) dan burmer
(burung merpati) pun terjadi ibarat jet yang saling bertempur dengan gagah di
udara dan pemandangan ini terjadi di depan mata Ram dan Jerry, seolah sebuah
pemandangan yang telah membangkitkan jiwa Ram dari kematian panjang dan membuat
seolah-olah dirinya di tarik kembali pada usia 15 tahun yang lalu dengan dua
ekor burung yang saling bertarung memperebutkan hak kepemilikan tugu yang
berdiri menjulang langit.
“Hei, lihat disana ada
burung yang berkelahi. Ayo Randi, Reza, Rahmat, Radhit dan Robi”.
“Kamu duluan aja dulu,
Ram”.
“Ayo cepat nanti kamu
nyesal deh, Ryntho”.
“Lagi asyik main game
ini, Ram”.
Pertarungan antara
burger (burung gereja) dan burmer (burung merpati) pun terjadi aduh kekuatan
tak terhindarkan, burung gereja yang kecil-kecil cabe rawit terkadang membuat
burung merpati kewalahan meladeni serangan gesitnya burung gereja, tapi
sesekali burung merpati melakukan penyerangan yang membahayakan bagi burung
gereja, saat-saat pertarungan menentukan pun terjadi kala burung gereja makin
mendekati jurang kekalahannya tapi taktik burung gereja tak akan pernah mati
dengan cekatan dia berlindung di balik sosok Ram yang menghampiri pertarungan
mereka.
“Aduh, kasian ini
burung gereja udah terluka parah”.
Seolah tak terimah
burung merpati pun menjalankan taktik yang sama dengan melemaskan tubuhnya
hingga pura-pura jatuh terkapar di tanah, hingga Ram pun menolong ke dua burung
tersebut dan merawatnya bersama teman-temannya.
“Astaga ternyata
pertarungan burung gereja Vs burung merpati part II masih berlanjut”.
“Ram, apakah kau
mengenal sekelompok burung merpati dan burung gereja ini ?”.
“Tentu Jer, kala gue
berumur 15 tahun pertarungan yang serupa pernah terjadi dan mereka terluka
parah, makanya gue dan teman-temanku Randi, Reza, Rahmat,Radhit, Robi dan
Ryntho merewat hingga akhirnya kami lepaskan mereka”.
“Lalu, dimana Randi,
Reza, Rahmat, Radhit, Robi dan Ryntho sekarang ?”.
Ram pun meraung-raung dengan meneteskan air mata seolah
tak sanggup menjawab pertanyaan historis dari Jerry.
Semua hadirin berdiri dan bertepuk tangan setelah
mendengarkan pemaparan dari COE game stone saat peluncuran game terbaru
menyambut 2015 dan akan resmi di pasarkan awal bulan januari.
“Maaf pak apa yang
membedakan game 7 penghuni tugu dengan game-game sebelumnya ?”.
“Yang membedakan game
ini dengan game yang sebelumnya adalah terletak pada tantangannya untuk
mengingatkan masa lalu dan merubah mindset kita bahwa masa lalu sebetulnya masa
depan, sebab itu masa depan merupakan masa lalu saat kita terluka maka
kunjungilah masa depanmu di masa lalu. Tantangan berikutnya adalah menemukan
Randi, Reza, Rahmat, Radhit, Robi dan Ryntho apakah dia ada dimasa depan atau
dimasa lalu, pokonya seru deh ada pertarungan burger (burung gereja) dan burmer
(burung merpati) ini titik kunci untuk menentukan kita ada dimasa depan atau
dimasa lalu dan kalau pemain game belum bisa menentukan maka dia akan game over”.
“Yah, bagi anda pecinta
game jangan ngaku pecinta game kalau belum coba memainkan game 7 penghuni tugu,
di jamin game ini ngga kalah seru dengan game-game yang ada di tahun 2014 sebab
ini game terbaru yang akan di pasarkan di tahun 2015, jangan lupa yah kami dari
Fuji ale tv mengabarkan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar