Kamis, 26 November 2015

7 PENGHUNI TUGU

                                                            7 PENGHUNI TUGU
            Seperti terang di kala malam telah menyelimuti segalanya hingga dunia ibarat bola lampu yang padam di tengah banyaknya mimpi yang mulai bangkit, tetapi dengan begitu cepat terang meninggalkan panggung dunia yang masih menyisahkan para pemain lakon hingga adegan harapan melunturkan segalanya. Mungkin seperti itulah keadaan kita yang akan beranjak meninggalkan 2014 menuju 2015 dengan sekelumit harapan yang tak kunjung di gapai pada tahun 2014 akankah kita merenungi seperti samudra yang tiada batas dan ibarat mimpi yang di lepas mengawang-ngawang di angkasa.
“Bro, gue merasa hidupku telah sirna dan hancur berkeping-keping di telan rotasi sang semesta”.
“Ram, gue sebagai sobat lho ngga nyangka kalo lhu selembek coki-coki dan bermental karoppo yang di jual di kantin, dimane semangat lho sebagai demonstran sejati. Hidup ini tidak mengenal game over terus berjuang selama nafas masih bertengger di tubuh maka kita masih punya harapan”.
“Hidup tak semudah kata-katamu shaggy, lho ngerti kan Jerry dan lho tak akan bisa paham masalah gue yang serumit benang kusut”.
“Ram, apakah lhu masih ingat kata-katamu saat musim hujan diawal bulan januari 2014 ?”.
“Bro, gue udah ngga ingat lagi sebab  rasa galau ini telah bermeditasi dalam jiwaku. Jer, lho bisa kan ceritakan lagi apa yang yang gue katakan diawal bulan januari kala panggung tahun 2014 mulai beranjak perlahan merasuki kenangan-kenangan yang terpatri dalam memori terbatasku, karena itulah ingatkan gue kembali biarlah tugu ini yang menjadi saksi sebelum malam dan jarum   bergerak perlahan menuju pukul 00.00 hingga pergantian tahun pun di rayakan”.
“Baiklah untuk sobat gue apa sih ngga bisa, tapi lho harus janji sama gue kalo lho harus tersenyum dulu”.
            Dengan senyum agak pucat dengan ronah-ronah mendung tampak bola mata Ram di selimuti linangan air mata. Hingga perlahan burung gereja dan burung merpati hinggap di tugu bisu sembari menari dan mengepakkan sayapnya, sembari mengirimkan sajak semangat pada jiwa Ram dan dialog antara burung merpati dan burung gereja pun terjadi.
“Kawanku, apakah kau masih ingat dengan pemuda yang duduk dibawah sana ?, yang tampak murung dan bersedih jiwanya”.
“Yang mana bro, karena ada dua anak muda yang duduk dibawah sana, iya kan burger (burung gereja)”.
“Lho burmer (burung merpati) masa ngga ingat sih, tuh-tuh yang duduk di pojok dengan bertenggerkan rasa sedih yang tampak menaungi jiwanya”.
“Ah lho burger (burung gereja), kenapa baru bilang dia kan anak muda yang pernah menolong kita ?, lho masih ingat ngga”.
“Aduh, lho mulai deh ngajak ribut padahal gue kan yang ngingetin lho”.
“Ah, kau ini jadi ngajak ribut lho”.
“Gue memang kecil tapi semangatku tak kalah dengan burung elang”.
“Ayo serang burger (burung gereja)”.
“Plakk,plakk”.
“Wak, buzz, trak”.
            Pertarungan antara burger (burung gereja) dan burmer (burung merpati) pun terjadi ibarat jet yang saling bertempur dengan gagah di udara dan pemandangan ini terjadi di depan mata Ram dan Jerry, seolah sebuah pemandangan yang telah membangkitkan jiwa Ram dari kematian panjang dan membuat seolah-olah dirinya di tarik kembali pada usia 15 tahun yang lalu dengan dua ekor burung yang saling bertarung memperebutkan hak kepemilikan tugu yang berdiri menjulang langit.
“Hei, lihat disana ada burung yang berkelahi. Ayo Randi, Reza, Rahmat, Radhit dan Robi”.
“Kamu duluan aja dulu, Ram”.
“Ayo cepat nanti kamu nyesal deh, Ryntho”.
“Lagi asyik main game ini, Ram”.
Pertarungan antara burger (burung gereja) dan burmer (burung merpati) pun terjadi aduh kekuatan tak terhindarkan, burung gereja yang kecil-kecil cabe rawit terkadang membuat burung merpati kewalahan meladeni serangan gesitnya burung gereja, tapi sesekali burung merpati melakukan penyerangan yang membahayakan bagi burung gereja, saat-saat pertarungan menentukan pun terjadi kala burung gereja makin mendekati jurang kekalahannya tapi taktik burung gereja tak akan pernah mati dengan cekatan dia berlindung di balik sosok Ram yang menghampiri pertarungan mereka.
“Aduh, kasian ini burung gereja udah terluka parah”.
Seolah tak terimah burung merpati pun menjalankan taktik yang sama dengan melemaskan tubuhnya hingga pura-pura jatuh terkapar di tanah, hingga Ram pun menolong ke dua burung tersebut dan merawatnya bersama teman-temannya.
“Astaga ternyata pertarungan burung gereja Vs burung merpati part II masih berlanjut”.
“Ram, apakah kau mengenal sekelompok burung merpati dan burung gereja ini ?”.
“Tentu Jer, kala gue berumur 15 tahun pertarungan yang serupa pernah terjadi dan mereka terluka parah, makanya gue dan teman-temanku Randi, Reza, Rahmat,Radhit, Robi dan Ryntho merewat hingga akhirnya kami lepaskan mereka”.
“Lalu, dimana Randi, Reza, Rahmat, Radhit, Robi dan Ryntho sekarang ?”.
            Ram pun meraung-raung dengan meneteskan air mata seolah tak sanggup menjawab pertanyaan historis dari Jerry.
            Semua hadirin berdiri dan bertepuk tangan setelah mendengarkan pemaparan dari COE game stone saat peluncuran game terbaru menyambut 2015 dan akan resmi di pasarkan awal bulan januari.
“Maaf pak apa yang membedakan game 7 penghuni tugu dengan game-game sebelumnya ?”.
“Yang membedakan game ini dengan game yang sebelumnya adalah terletak pada tantangannya untuk mengingatkan masa lalu dan merubah mindset kita bahwa masa lalu sebetulnya masa depan, sebab itu masa depan merupakan masa lalu saat kita terluka maka kunjungilah masa depanmu di masa lalu. Tantangan berikutnya adalah menemukan Randi, Reza, Rahmat, Radhit, Robi dan Ryntho apakah dia ada dimasa depan atau dimasa lalu, pokonya seru deh ada pertarungan burger (burung gereja) dan burmer (burung merpati) ini titik kunci untuk menentukan kita ada dimasa depan atau dimasa lalu dan kalau pemain game belum bisa menentukan maka dia akan game over”.

“Yah, bagi anda pecinta game jangan ngaku pecinta game kalau belum coba memainkan game 7 penghuni tugu, di jamin game ini ngga kalah seru dengan game-game yang ada di tahun 2014 sebab ini game terbaru yang akan di pasarkan di tahun 2015, jangan lupa yah kami dari Fuji ale tv mengabarkan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar