Menurut William James agama adalah perasaan dan pengalaman
bani insan secara individual, yang menganggap bahwa mereka berhubungan dengan
apa yang dipandangnya sebagai tuhan (hal.18). Sikap jiwa agama yang umum,
adalah sikap bersungguh-sungguh, jauh dari olok-olokan dan kekesalan. Jika
seseorang menderita cobaan atau musibah, ia tidak akan mengeluh, karena
disamping penderitaan itu, ia mempunyai jalan untuk terlepas dari pada
kesukaran tersebut. Maka tuhan dalam pandangan James adalah kebenaran pertama,
yang menyebabkan manusia merasa terdorong untuk mengadakan reaksi yang penuh
khidmat dan sungguh-sungguh terhadapnya, tanpa penggerutuan atau olok-olokan
(halaman 19,ilmu jiwa agama prof,dr.zakiah daradjat,bulan bintang
jakarta:1996). James membedakan antara agama bersama (institutional religion)
dan agama pribadi (individual religion),hal.18.
George
M.Stratton pendapat yang dikemukakannya cukup menarik perhatian, dimana dia
berpendapat bahwa sumber agama itu adalah konflik jiwa dalam diri individu,
hal.19.
Menurut Saiid Hawwa beruzlah bukanlah berarti mengasingkan
diri atau menyendiri dari keramaian orang, tetapi beruzlah adalah beruzlah dari
kekufuran, beruzlah dari kemunafikan, kefasikan, dari orang-orang fasik,
orang-orang munafik (hal.45,pendidikan karakter menurut al gazali,Drs.Sauddin
Bani, M.Ag, alauddin university press makassar).
“karena kita manusia,saudara kita juga manu....?”, kiai
meminta para santri meneruskan.
“manusia,”,jawab para santri.
“siapa manusia di sini?”, tak ada jawaban. Mungkin karena
sifat pertanyaan ini terlalu umum.
“wong cino (cina) manusia?”
“manusia yai.”
“wong londo (belanda) ?”
“juga manusia yai”
“wong buddho (buddha)?”
“manusia yai”.
“wong kristen, katolik, hindu....dan penganut agama lain?”
“manusia juga, yai”
“semua manusia-jangan dilihat agamanya, jangan lihat
etnisnya,jangan dilihat kebangsaannya,warna
kulitnya,bahasanya,kebudayaannya-saudara kita. Semua, tak peduli agamanya,tak
peduli warna kulitnya,doyan gudeg apa tidak,semua saudara kita. Betul begitu ?”
“betul yai” (hal.29-30.mohammad sobary,jejak guru
bangsa.pt.gramedia pustaka utama,jakarta 2010).
Alfred north whitehead yang mendefinisikan agama sebagai
“sebuah sistem kebenaran umum yang mempunyai efek terhadap transformasi
karakter, apabila agama dipegang sepenuhnya dan pihami secara gamblang”
(hal.134.hj.marhaeni saleh.kontribusi pemikiran politik muhammad ikbal.alauddin
university press.2013).
Pendekatan psikologi naratif adalah perkembangan pamahaman
fenomenologis terhadap aturan pemaknaan unik yang dikandung oleh kesadaran
manusia. Ciri utama dari aturan pemaknaan itu adalah pengalaman dengan waktu
dan temporalitas. Pemahaman tentang temporalitas yang diasosiasikan dengan
kenyataan keberadaan manusia sebagai mahluk pemberi makna menjadikan kajian tentang manusai berbeda
sama sekali dari kajian-kajian dalam ilmu pengetahuan alam.apa pun yang dialami
oleh manusia dibuat bermakna, dipahami dan ditafsirkan dalam hubungannya dengan
dimensi utama dari aktifitas yang selalu melibatkan waktu dan sukuen (urutan
kejadian berdasarkan waktu (hal.44 & 46.psikologi naratif.bagus
takwin.jalasutra:bandung.2007)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar