Kamis, 26 November 2015

psikologi agama

Menurut William James agama adalah perasaan dan pengalaman bani insan secara individual, yang menganggap bahwa mereka berhubungan dengan apa yang dipandangnya sebagai tuhan (hal.18). Sikap jiwa agama yang umum, adalah sikap bersungguh-sungguh, jauh dari olok-olokan dan kekesalan. Jika seseorang menderita cobaan atau musibah, ia tidak akan mengeluh, karena disamping penderitaan itu, ia mempunyai jalan untuk terlepas dari pada kesukaran tersebut. Maka tuhan dalam pandangan James adalah kebenaran pertama, yang menyebabkan manusia merasa terdorong untuk mengadakan reaksi yang penuh khidmat dan sungguh-sungguh terhadapnya, tanpa penggerutuan atau olok-olokan (halaman 19,ilmu jiwa agama prof,dr.zakiah daradjat,bulan bintang jakarta:1996). James membedakan antara agama bersama (institutional religion) dan agama pribadi (individual religion),hal.18.
                                George M.Stratton pendapat yang dikemukakannya cukup menarik perhatian, dimana dia berpendapat bahwa sumber agama itu adalah konflik jiwa dalam diri individu, hal.19.                
Menurut Saiid Hawwa beruzlah bukanlah berarti mengasingkan diri atau menyendiri dari keramaian orang, tetapi beruzlah adalah beruzlah dari kekufuran, beruzlah dari kemunafikan, kefasikan, dari orang-orang fasik, orang-orang munafik (hal.45,pendidikan karakter menurut al gazali,Drs.Sauddin Bani, M.Ag, alauddin university press makassar).
“karena kita manusia,saudara kita juga manu....?”, kiai meminta para santri meneruskan.
“manusia,”,jawab para santri.
“siapa manusia di sini?”, tak ada jawaban. Mungkin karena sifat pertanyaan ini terlalu umum.
“wong cino (cina) manusia?”
“manusia yai.”
“wong londo (belanda) ?”
“juga manusia yai”
“wong buddho (buddha)?”
“manusia yai”.
“wong kristen, katolik, hindu....dan penganut agama lain?”
“manusia juga, yai”
“semua manusia-jangan dilihat agamanya, jangan lihat etnisnya,jangan dilihat kebangsaannya,warna kulitnya,bahasanya,kebudayaannya-saudara kita. Semua, tak peduli agamanya,tak peduli warna kulitnya,doyan gudeg apa tidak,semua saudara kita. Betul begitu ?”
“betul yai” (hal.29-30.mohammad sobary,jejak guru bangsa.pt.gramedia pustaka utama,jakarta 2010).
Alfred north whitehead yang mendefinisikan agama sebagai “sebuah sistem kebenaran umum yang mempunyai efek terhadap transformasi karakter, apabila agama dipegang sepenuhnya dan pihami secara gamblang” (hal.134.hj.marhaeni saleh.kontribusi pemikiran politik muhammad ikbal.alauddin university press.2013).

Pendekatan psikologi naratif adalah perkembangan pamahaman fenomenologis terhadap aturan pemaknaan unik yang dikandung oleh kesadaran manusia. Ciri utama dari aturan pemaknaan itu adalah pengalaman dengan waktu dan temporalitas. Pemahaman tentang temporalitas yang diasosiasikan dengan kenyataan keberadaan manusia sebagai mahluk pemberi makna  menjadikan kajian tentang manusai berbeda sama sekali dari kajian-kajian dalam ilmu pengetahuan alam.apa pun yang dialami oleh manusia dibuat bermakna, dipahami dan ditafsirkan dalam hubungannya dengan dimensi utama dari aktifitas yang selalu melibatkan waktu dan sukuen (urutan kejadian berdasarkan waktu (hal.44 & 46.psikologi naratif.bagus takwin.jalasutra:bandung.2007)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar